Cerita tanpa ujung

Sabtu, 20 Juli 2013

21-07-2013-11.57

Hi, dari 2bulan yang lalu sampai sekarang umurku masih dalam lingkaran 20thn.
aku sedang terikat pada sebuah perguruan tinggi Politeknik Telkom di kota Bandung,
dengan status mahasiswa tingkat akhir.
Sangat bersemangat untuk cepat cepat melepas keterikatan dan meraih gelar Amd.
dalam bulan bulan yang penuh dengan canda ku merangkai seluruh kata didalam lembaran kertas a4.
mulai dari penyusunan konsep yang dibantu dengan 2 dosen matakuliah SIAM (Sistem Informasi Akutansi Manufaktur), dan 2 dosen pembimbing.
mungkin terlihat sulit dan melelahkan, namun sangat menyenangkan untuk dijalankan. penuh dengan semangat dan hasrat untuk menunjukan perkembangan
penulisan setiap 2 hari sekali...
namun terasa sesak ketika satu persatu sahabat seperjuangan memilih untuk menuju Wisuda dengan cara yang berbeda.
Apapun pilihan mereka saya hargai, dan saling support. toh tujuan kami sama, yaitu merebut tittle untuk disandingkan dengan nama kami.
beberapa hari dilewati, terasa sepi dan sering menyendiri... diaamm.. hening..
namun masih membakar semangat tatkala masih ada yang tersisa untuk tetap melanjutkan menulis dalam lembaran kertas.
terdekat maka sering dilihat, ya...bocah berkerudung asal cilegon.
tapi bukan hanya kami berdua, namun masih ada 3 bocah lagi yang terkadang sulit ditemui karna kesibukan masing-masing.
dan dan ketika sisa sisa semangat sedang diperjuangkan, si bocah itupun memilih jalur yang berbeda(lagi).
saya yakini, jika itu pilihan mereka. maka saya bukanlah halangan untuk mereka memilih jalur itu.
tersisa 4 kepala yang tersebar di sukabirus,sukapura,BBC,PGA. jelas karna jauhnya tempat memilih untuk melangkah ke kos masing-masing.
Mungkin saya hanya berfikir untuk bernapas sejenak...
mencari untuk mendapatkan semangat, ketika semangat itu mulai terasa terdapat hal yang mungkin mengharuskan saya untuk berbalik arah untuk pulang.
sekalian minta restu kedua orang tua, kakak dan semangat si dedek chaki untuk kembali melanjutkan kumpulan logika yang dituangkan dalam barisan tulisan.
namun, keadaan berkehendak lain. sekitar 5minggu berada di kampung halaman untuk memenuhi kewajiban sebagai anak.
tak masalah, masih dalam batas wajar dan rencana sudah disusun baik agar dapat mengejar ketertinggalan sebelumnya.
dan (lagi) ku diberikan beberapa cobaan yang benar, sangat benar jika ini membuat semua terasa benar benar sakit.
langkahku benar-benar terhenti, jangankan semangat untuk mengejar target. untuk bernapas pun terasa sangat berat.

0 komentar:

Posting Komentar