Diam

Kamis, 17 Februari 2011

Terdiam dalam renungan
menunggu akan ketidak pastian
hanya diam...
Tersudut kan akan diri
Yang tak lagi dapat terobati 
karna sakitnya hati
lepas... biarlah lepas
terbang jauh dari kegundahan
yang merenggut diri dari jiwa emosi

terdiam ku di sini
hanya sendiri
berulang kali untuk menyadari
tak ada kata untuk kembali
dan hanya bisa menangisi yang telah terjadi
lalu...biarlah berlalu, agar dapat terlupakan
bukan maksud hati untuk meninggalkan
Hanya saja tak ingin terbayangkan,
akan masa yang tak di inginkan

Terdiam, hanya terdiam yang di lakukan
berharap melepas semua yang tersimpan
membuka kembali keindahan 
dalam lembar baru yang tak kan dilupakan

gugur

Helaian daun berguguran, terjatuh dari pohon
yang menjulang tinggi mencakar langit
hanyalah ranting-ranting kokoh yang tertinggal
tak sehelaipun ada untuk menemani
kuning,tua,layu,rentan, dan rontok
Hanya pasrah terjatuh ke bawah
tak sampai jemari menggenggam ranting

menunggu,musimpun berganti
semua kan terulang kembali
hanya saja semuakan terganti
tak kan ada yang dapat kembali

Teringat ketika di kala muda yang kuat, kokoh nan indah
berada di atas,terbawa angin melambai-lambai
betapa riang tiada tara terlihat
tapi kini...
tinggallah kenangan,sejarah terukir di hati
tanpa harus di sadari betapa pentingnya diri ini
yang kini tak ada di hati
terlupakan karna terganti

Jawabnya



Ku disini menunggu,dengan sabar kumenunggu
hela'an nafas t'lah berulang kali terlepas
masih belum datang jawab...
Diam? bukan berarti bungkam !
banyak hal tercipta hanya dengan diam
tanpa mengetahui kejelasan yang pasti
tetesan air dari dalam mata membasahi pipi
dan masih saja terdiam...
Seharusnya ku mengerti tanpa harus di jelaskan
ku paham tanpa harus di jabarkan
tapi...
kutak bisa,.
ku tak bisa jikalau hanya menerka
kutak bisa jikalau tak keluar dari bibir manisnya
mengapa hanya diam???
mengapa selalu diam?
buatku berperang dalam fikiran
menunggu,...
ku masih menunggu,..
bukan hanya kebungkaman,.
tapi keluarnya jawaban,..

kamu

kamu ada pada saad yang lain tiada
kamu datang menghibur 
di saad yang lain kabur
kamu terasa nyata 
di saad yang lain menjelma menjadi fatamorgana
kamu selalu menemani di kala lelah
seperti sebatang pohon menawarkan rimbun naungan
menjadi rumah, 
tempat peristirahatan jiwa yang lelah akan pencarian
kini ku merasa nyaman
hilang dari kesendirian yang panjang
menjadi penopang yang kokoh dikala ku lemah dan terjatuh
bahagia dalam lembaran baru 
hidupku yang terlukis oleh cintamu

Langkahnya

dahulu kita bersama
dekat dengan kehidupan nyata
tak jauh dari denyut nadiku
mengisi ruang kekosongan yang hampa udara
tak sedikit cerita yang telah terukir
memenuhi memory hati yang begitu indah
ketika semua harus berujung pada kata "perpisahan"
bukan tangisan yang kau beri
namun senyum keceriaan melepasku tanpa beban
terselimuti dalam doa untuk ku selamat sampai tujuan
berharap mendapati yang lebih baik darinya kini
mengisi hari tanpa perlu di tangisi
sedikitpun tak pernah ku di beri tangisnya
kerelaan akan keperggian
senyum pasti dari raut wajah yang mendukung ketegaran
tanpa sedikitpun ada keraguan
keacuhan tak jarang kau kirimkan 
membuat kerapuhan hatiku
kehancuran hari-hariku
dugaan terburukpun menghampiri fikirku
tak tanggung menghancurkan jiwaku
bagai kabut yang menutupi cerahnya matahari
kini,yang tersisa hanyalah pandangan buruk
baru ku sadar
semua tercetuskan hanya untuk ku
agar ku tak lagi takut membuka mata pada dunia
bergabung pada atmosfer kehidupan yang nyata
tanpa harus selalu bergemelut akan kisahnya yang jauh di sana

Nafasku

tercengang ku di buat olehmu
helaan nafas yang ku buang
tak pula kau hiraukan
kau biarkan hidupku tergantung
tanpa deraian air mata darimu
kau kira ku kan mengemis untuk melepasnya??
salah, tentu fikiran yang kau anggap
Ku Kuat...
ku kan kuat untuk tetap bertahan
walau keadaan tak mengizinkan
tatapan tajam ku lontarkan kepadamu
berharap sedikit rasa sakit tertancap di hati
terkaanku hampa,..
tak sedikitpun gerak kau menuju padaku
kau biarkan ku sendiri
terpaku, tersadar akan dirimu kini
apa mau mu?
apa yang ada di benakmu?
belum cukupkah kau buat
nafas ku terengah-engah karnamu?
belum cukupkah fikiranku melayang-layang akan dirimu
Berharap kau kan beri nafas panjang untuk ku kelak

Pilihanku

Minggu, 13 Februari 2011


saad ini ku sedang berada di tepi puncak dengan angin yang
sangat kencang,..
sangat kejam menerjang bongkahan bebatuan,..
berdiri,,
termenung ku di pinggir,..
pandangan terpanggil,..
berbalik,.
melihat dari kejauhan uluran tangan yang tak bisa ku gapai,..
sedangkan belakang hanya ada hamparan rumah,bukit..
jikalau di lewati kan ada sebuah gunung yang sangat indah,
terlarut ku di bawa dengan angin yang mengiring irama,.
beserta deras terjangannya yang menghempas tubuhku,..
hanya berdiri,..
tak kuasa tuk ku bergerak,..
tak kuasa tuk ku melangkah,..
saut menyaut suara gemuruh angin bertemu teriakan-teriakan yang terdengar samar,

Hidup memang sulit,..

selalu kita di suguhkan dengan pilihan-pilihan yang sulit,.
yah kini bagiku sulit,..
masih keraguan melekat di benakku,..
pilihan kini telah tertuju,..
tapi mengapa ku takut penyesalan nantinya berkemelut di kehidupanku,.
apakah aku mampu menghadapinya kelak,.
masih ada waktu untuk kembali,.
masih ada ruang untukku berjalan di atas bebatuan yang curam,..
masih ada 2x24 jam lagi dari sekarang untuk kembali,..
kembali dengan semangat yang pudar,.
kembali ke jalan untuk menuju cahaya begitu terang.,.
tapi kini ku sudah putuskan untuk berbalik menuju gunung yang indah,..
ku berjanji dalam hati,untuk diri kepada kebanggan,.
ku kan kembali,ku kan kembali ke jalan itu,.
tidak berjalan,.tapi ku kan berlari,..
berlari dngn kemampuanku,..
berlari dngn dorongan teman-teman,..
berlari dengan semangat baru,..
semoga ku dapat merenggut cahaya terang kembali kepadaku,..
kepada kehidupanku,,..
semua ku lakukan untuk mereka yang berada di gunung itu,..
mereka yang selalu menunggu kehadiranku kembali,.
mereka yang selalu menemaniku dengan doa doa nya,..
mereka yang selalu menghawatirkan hidupku,...
mereka yang menghidupkan,memberikan cinta cita kasih dan sayang,..
semua ku kan lakukan untuk mengukir senyum manis di bibir mereka,..



Dunia KU

Minggu, 06 Februari 2011


ku ingin menjadi Motivator terutama untuk diriku sendiri,..agar ku kokoh n tak terjatuh

ku ingin menjadi pelukis agar ku dapat menuangkan ap yang ku rasa,.apa yang ku lihat,.di dalam suatu pena dan kertas,..

ku ingin menjadi photograph alam,..yang mengabadikan gambar indah yang terlintas di mata n di rekam oleh kamera ku,,..

ku ingin menjadi seorang puitisi,..yang menumpahkan segala perasaan di dalam sebuah kosa kata yang sulit di mengerti oleh akal sehat,..

semua yang ku ingin terangkum dalam sebuah kata yaitu seni,..
yah,.. aku ingin menjadi seniman,.yang MEREKA bilang,.seorang seniman jarang yang sukses,..
seorang seniman hanya hidup di dalam dunia nya saja,..
seorang seniman yang menikmati kesendiriannya,..
seorang seniman yang tak berwujud dalam hidup nyata,..
,...
jikalau ada yang mencetus dr bibir manis akan cita-cita menjadi seniman,..
serentak tanpa beradu fikir semua pun melepas tawa,..
yah,.. itu yang ku lihat,.. tak da yang menyadar betapa indahnya seni,..
ku hidup jikalau masuk ke dalam seni,..
seni adalah bagian dari hidup ku,..
walau ku tau tak bgtu indah nan elok membentuk seni yang ku buat,.akan tetapi,..
ku merasa bahagia bisa hidup bersama seni,.untuk ku,..
untuk hidup ku,..

Ku rela

Jumat, 04 Februari 2011


Biarlah mereka manganggapku BODOH,.. !
Ku rela,..
jikalau itu membuat mereka senang,.
sesungguhnya ku hanya ingin menjadi lilin,..
yang menerangi kegelapan,
yang rela menikmati kehancuran demi menerangi kegelapan,..

Biarlah mereka mengganggapku BODOH !
ku rela,...
Jikalau itu membuat mereka bahagia,..
sesungguhnya ku bahagia jikalau mereka bahagia,...
walau kebahagiaan itu tidak di dapat ketika bersamaku,..

Biarlah mereka menggangapku BODOH !
kurela,...
Jikalau itu bisa membuat mereka nyaman,..
sesungguhnya rasa nyaman itu membuat mereka aman,...
walau kupun terkadang tidak merasakan kenyamanan,...


Biarlah mereka menganggapku BODOH !
kurela,...
sesungguhnya hidup ku berguna untuk kalian,..
sebelum ku mati dngn keBODOHan ku sendri,...

bukankah sebaik-baiknya manusia ialah 
yang bermanfaat bagi sesama,...

Bangun

Kamis, 03 Februari 2011

Sebuah kebersamaan dapat di bangun,..
ketika kita berada pada ruang n waktu yg bersamaan,...
merasakan keakraban,...
kekompakan,... begitu indah,...
yah,..terasa sangat Indah,..
Membangun rasa keperdulian antar sesama,
perhatian yang berlimpah
sampai kasih sayang yang mengalir bagai 
deras ombak menerjang karang,...
menjadi penyemangat hari-hari yang sepi,..
jikalau kita terjatuh,
pasti uluran tangan menyambut dngn senyuman,..
jikalau kita terlena akan nikmat yang berlimpah,
pasti tegur sapa mengiang di telinga,..
tak da sedikitpun ruang kosong untuk mengisi hari-hari bersama
dngn Penuh dngn canda tawa...
senyuman indah yang selalu terlontar di bibir...

tapi tak selamanya semua itu indah,...
tak selamanya jalan TOL bebas hambatan,...
tak selamanya kebersamaan membuahkan keindahan,...
setiap manusia pasti mempunyai sisi positif-negatif,...
memberi-menerima,...
memarahi-menasehati,...
tak selamanya semua indah,...
tak selamanya semua bgtu lancar,...
Semua terukir indah dngn tinta berwarna untuk
menggoreskan keindahan di setiap lembar hidup kita,...
dan kini,...
saad ini ,...
inilah yang ku rasa,...
Bunga Tulip yang bgtu indahpun akan terasa
sangat buruk di lihat jikalau tak di rawat,..

Ayah

Selasa, 01 Februari 2011






Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan,atau yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya.
Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?
Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil. Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu.  Kemudian Mama bilang : Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka.
Tapi sadarkah kamu? Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.
Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika kamu sudah beranjak remaja.  Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: Tidak boleh!. Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat  sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu.
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalahMama.  Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia. :) Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir.  Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut  larut.  Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang? Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata  mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.  Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa
Ketika kamu menjadi gadis dewasa. Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.  Papa harus melepasmu di bandara. Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu? Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini  itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat. Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata Jaga dirimu baik-baik ya sayang. Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT, kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa. Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan.
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : Tidak. Tidak bisa!Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang
Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin padaPapa untuk mengambilmu darinya. Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena Papa tahu.  Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.
Dan akhirnya. .
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia. Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis? Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa. Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik. Bahagiakanlah ia bersama suaminya. 
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk.  Dengan rambut yang telah dan semakin memutih. Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya. Papa telah menyelesaikan tugasnya.
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita.  Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat.  Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa KAMU BISAdalam segala hal..

KeEgoisan Hati

Ku pun terdiam,...
Ntah apa yang merasuki ku saad itu,...
amarah,...
emosi,...
egois hati,...
tengah meracuni diri,...
Emosi yang tertahan di hati tengah menjadi derai air mata yang tak terbendung lagi,...
tersudut ku menyesali diri,...
esok hari ku lupa itu pernah terjadi,...
hari demi hari ku lewati dengan membawa perih luka di hati,....
tak tersadarnya diriku jikalau ada yang tersakiti,...
kini,..ku mengerti,...
tak penting lagi hatiku kini,...
Berulang kali ku lontarkan "Q sangat menghargai pertemanan",...
kini ku menyadari ad yang terluka di balik senyumnya kini,....
kata Ma'av pantaskan untuk membalut luka hati,...
Merasa tak pantasnya diriku menjadi temanmu dngn kebodohan ku ini,...

Tak berHarganya karya ku

Ketika suatu pekerjan yang kita buat tidak di hargai,...
betapa sakitnya hati,..
ketika keEgoisan hati menguasai diri,.. betapa hancurnya diri ini,...
teman,... adalah orang yang dekat dngn kehidupan kita,..
teman,.. adalah orang yang seharusnya mengerti n blajar memahami akan diri kita,...
tapi memang benar,.. tak selamanya teman berpihak kepada kita,...
tak selamanya teman menanggapi sikap baik kita,..tak selamanya,...
karya kita di hargainya,..
ntah mengapa,.. di saad itu,.. Q merasakan tak berharganya karyaKu di mata Nya,..
di dalam kehancuran q mendengar desis suaranya yang menyayangkan pekerjaan ku,..
memang ku tahu aq begitu payah akan membuat suatu karya,... apalagi buah karyaku itu adalah
kelemahanku,.. betapa hancurnya diriku ketika itu,..
dimana ku sangat menyayangkan anugrah akan pentingnya TEMAN bagi hidupku,...
di saat itu ku ingin menjadi seseorang yang tak mempunyai rasa akan PERtemanAn,...
tapi entah mengapa,..
saad ini,.. rasanya hancurlah jiwa ku ketika mengetahui hal yang di katakan akan PAYAHnya karya ku,..
ku tahu itu mungkin salah ku karna terlalu Percaya diri untuk menunjukan karya ku yang payah itu,...
tapi tak da sedikitpun kah rasa Penghargaan atas jerih payah yang aku buat itu,..
tak punya hati kah untuk berlapang dada memberikan smangat untuk ku agar dapat mengulangnya kembali
menjadi lebih baik,... Tak da kah penghargaan untuk ku,.. akan karya ku yang PAYAH itu bagimu teman,.. ?